Sabtu, 28 November 2020

Museum Topeng & Wayang : Setia Darma House of Mask and Puppets

Lokasi ketiga yang kami kunjungi setelah Air Terjun Tibumana, Kintamani, yaitu sebuah museum topeng di Desa Kemenuh, tepatnya, Jalan Tegal Bingin, Br. Tengkulak Tengah, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.
Museum ini mulai dibuka sekitar tahun 2006  di atas lahan seluas lebih dari 1 hektar dengan koleksi kurang lebih 1300 buah topeng dan 5700 buah wayang  yang berasal dari berbagai wilayah di dunia.  

Uniknya, semua koleksi ini dibagi dan dipajang di beberapa rumah-rumah tradisional Indonesia. Jadi nanti ada rumah khas Bali, Jakarta dengan ondel-ondel didepannya, dan berbagai rumah tradisional lainnya. Selain itu, juga ada 1 bangunan terbuka yang memajang mobil-mobil antic, seperti yang di Batu tapi dengan jumlah koleksi yang lebih sedikit. Fasilitas lainnya seperti: gedung pertemuan, ruang pameran, gedung pertunjukan, ampiteater (teater di ruang terbuka) dengan kapasitas kurang lebih 500 orang dimana didepannya terdapat area persawahan yang luar biasa wuhhh, tempat pernikahan, teater, coffee shop dengan taman tropis yang hijau. Nah, ada juga tempat istirahat sejenis bale bengong kalau orang Bali bilang, didekat area pertunjukan terbuka tadi, jadi pemandangannya sawah gaiss…. Yang lebih menakjubkan lagi, masuk ke sini GERATISSS. Tempat ini buka dari jam 8 pagi – 4 sore. 


Waktu saya kesana sama teman-teman saya, kami bertemu dengan salah seorang ekspatriat yang sudah fasih berbahasa Indonesia, bahkan bisa berbahasa Jawa dan Bali..Disana kami bertukar cerita banyak sekali, si om bule ini sudah berkeliling di berbagai wilayah di Indonesia dan jatuh cinta dengan Ubud, dan akhirnya menghabiskan masa pensiunnya di Bali. Salah satu alasan yang membuat saya menyukai tempat ini adalah karena saya sendiri menyukai keberagaman budaya di Indonesia, unik semua walaupun saya tidak terlalu mengerti,seperti saya dan teman-teman saya yang ini, kami seperti Bhineka Tunggal Ika hidup yang berkunjung ke Bhineka Tunggal Ika museum, kami berasal dari pulau, suku, ras, agama, budaya, tradisi dengan bahasa yang berbeda tapi bisa bersama karena bahasa  kebebasan yang kami dapat ketika traveling.

Dapat kesempatan bertemu dan melakukan hal-hal yang menyenangkan seperti ekploring tempat-tempat seperti ini, merupakan suatu hal yang saya sangat syukuri, membuat mereka dan tempat-tempat yang pernah kami kunjungi menjadi sangat berharga di ingatan saya. Ini adalah trip pertama saya dengan mereka. 2019 merupakan tahun yang sangat saya syukuri. Karena di awal tahun ini saya melepaskan diri dari masa lalu yang sangat berat yang saya pikul selama kurang lebih 7 tahun lamanya. Saya mulai membuat daftar hal-hal yang ingin saya lakukan selama setahun kedepan. Salah satunya adalah traveling, dan keberanian saya untuk melangkah traveling ke luar pulau di tahun yang sama juga tidak lepas dari pertemuan saya dengan teman-teman saya yang ini, sekitar bulan Oktober tahun lalu di tempat kursus Bahasa Mandarin.

Boleh cerita dong, kapan nih sahabat petualang mulai menyukai traveling, dimana tempat pertama yang berkesan yang sudah atau mungkin ingin kalian kunjungi? Yuk berbagi cerita di kolom komentar..

0 komentar:

Posting Komentar